24/11/08

Tulisan Pertamaku

Jakarta - Kemarahan negara Islam atas karikatur Nabi Muhammad yang dimuat koran terbesar di Denmark menimbulkan kecemasan. Harian Jyllands Posten akhirnya memuat pernyataan permintaan maaf.

"Gambar itu tidak melanggar hukum Denmark, namun sudah menghina banyak warga muslim. Karena itu kami minta maaf," tulis koran tersebut seperti dilansir dari Reuters, Selasa (31/1/2006). Pernyataan maaf itu dikirim ke Kantor Berita Yordania, Petra.

Sebelumnya, Arab Saudi dan Libya menarik duta besarnya dari Denmark. Hal ini sebagai bentuk protes sikap diam pemerintah Denmark terhadap 12 gambar kartun Nabi Muhammad. Karikatur itu dimuat pada September 2005, salah satunya menggambarkan Nabi Muhammad SAW mengenakan sorban dan berbentuk bak bom.

Pemerintah Denmark sendiri mengeluarkan peringatan untuk warganya menghindari perjalanan ke Arab Saudi. Ini terkait adanya ancaman dari kelompok bersenjata yang akan menyerang warga negara Denmark. Kelompok militan Irak menyatakan akan menyerang Denmark dan Norwegia. Di Irak sendiri, sedikitnya ada 530 personel pasukan Denmark yang bertugas di negeri seribu satu malam itu.

Pemerintah Denmark sendiri menyambut baik pernyataan maaf tersebut. Namun, PM Denmark Anders Fogh Rasmussen menolak untuk ikut meminta maaf. "Pemerintah tidak dapat meminta maaf atas nama koran. Kita sudah jelaskan ke negara-negara Arab. Media itu independen dan tidak dipengaruhi pemerintah," ujar Rasmussen.

Pemerintah Swedia juga mengeluarkan travel warning terkait masalah ini. warga Swedia diminta menghindari jalur Gaza dan Tepi Barat. Sebabm konsulat di Yerusalem menerima ancaman dari Brigade Martir Al Aqsa untuk segera meninggalkan kawasan Timur Tengah dalam waktu 48 jam.(ton/)

Sumber : detikNews
Read More......

17/09/08

Panser

Bandung - Sebanyak 30 unit Panser buatan PT Pindad akan memperkuat TNI dan dalam waktu dekat akan segera diluncurkan, paling lambat pada tanggal 5 Oktober 2008 sudah bisa mengikuti parade HUT TNI.

"Kami sudah pesan sebanyak 30 unit panser berbagai varian untuk kepentingan TNI AD dan TNI AL jenis amphibi. Diperkirakan pada 5 Oktober nanti sudah bisa beroperasi," kata Dirjen Sarana dan Pertahanan Dephan Marsekal Muda Eris Heryanto kepada wartawan disela-sela mengikuti pertemuan bulanan antara unsur Dephan, TNI dan BUMNIS di PT Pindad, Bandung, Senin.

Dia mengatakan, PT Pindad sudah menyanggupi pembuatan sebanyak 30 unit Panser dan amphibi itu bisa selesai sebelum Oktober 2008 sesuai dengan spesifikasi yang diminta seperti Panser Angkut Personel Ringan (APR), Angkut Personel Sedang (APS), dan Amphibi.

"Sebanyak 30 unit panser itu merupakan bagian dari kontrak antara PT Pindad dengan Dephan mengenai pengadaan kendaraan berat senilai Rp1 triliun," katanya.

Mengenai pendanaan, dia mengatakan, soal pendanaan sudah diserahkan sepenuhnya kepada pihak Departemen Keuangan. "Kita hanya mengusulkan, yang bayar Depkeu," katanya.

Sementara itu Sekjen Dephan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin dalam rapat mengemukanan bahwa pihaknya berharap dalam pertemuan bulanan itu bisa terjalin saling kerjasama antara Dephan, BUMNIS, BPPENAS, Depkeu dan departemen terkait, agar dapat merealisasikan secara bertahap pemenuhan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI.

Selain itu perlu adanya kesinambungan antardepartemen dalam menetapkan kebijakan, khususnya yang mengarah pada terwujudnya kemandirian di bidang industri pertahanan, katanya

Sumber : Antara
Read More......